Seperti kita ketahui bersama, salah satu hal yang belakangan cukup membuat khawatir dalam lingkup bersosial masyarakat adalah bullying atau perundungan. Tak hanya terjadi pada kelompok sosial/bermain anak-anak, namun juga bisa terjadi di lingkungan perkuliahan bahkan kerja.
Ini menunjukan bahwa bullying telah menjadi satu fenomena yang diwajarkan selama bertahun-tahun di Indonesia. Hal yang membuat bullying menjadi wajar adalah masyarakat kita seringkali kesulitan dalam mengetahui batasan antara bercanda dan perundungan. Oleh sebab itu, perundungan ini nantinya kerap berlindung di balik kata “bercanda”.
Dengan situasi demikian, penting kemudian untuk memberikan pemahaman dan edukasi tentang bullying sejak dini kepada anak-anak. Hal ini agar fenomena perundungan tidak menjadi hal yang wajar dan dibiarkan di lingkungan sosial pertemanan.
Melihat fenomena ini, Yayasan Senyum Kita kemudian berinisiatif untuk melaksanakan Kampanye Anti Bullying. Hal ini coba diaplikasikan di panti asuhan, sebagai satu contoh komunitas kecil yang intensitas pertemuannya sangat intens. Belum lagi, ada anggapan bahwa kultur senioritas di panti asuhan menjadi salah satu faktor kerapnya terjadi bullying di lingkungan panti asuhan atau pondok pesantren.
Menurut Idrus Ubaidillah, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab laten terjadinya bullying di lingkungan panti asuhan atau pondok pesantren. 1) Faktor anak yang jauh dari orang tua, dalam hal ini pengawasannya. 2) Pengaruh buruk sesama anak yang terus terjadi tanpa pengawasan yang intens. 3) Tidak adanya aturan atau hukuman yang secara efektif bisa memberikan efek jera terhadap pelaku bullying, hal ini kemudian membuat para pelaku menganggap bahwa itu hal yang biasa. (Ubaidillah, 2022)
Panti asuhan yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan Kampanye Anti Bullying dari Yayasan Senyum Kita adalah, Panti Asuhan Darun Najah. Pelaksanaan dilakasanakan pada Sabtu, 28 Januari 2023. Dalam kegiatan ini, jumlah peserta yang hadir adalah kurang lebih 100 anak.
Materi anti bullying ini dipaparkan oleh Reyhan Majid, selaku staff dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Yayasan Senyum Kita. Peserta terlihat cukup aktif dan tertarik dengan pemaparan yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan peserta yang menyimak materi yang disampaikan, serta dalam sesi tanya jawab peserta aktif bertanya.
Acara dimulai pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Setelah acara ditutup, acara dilanjutkan dengan agenda makan bersama dan penyerahan plakat dari Yayasan Senyum Kita kepada pengurus Panti Asuhan Darun Najah. Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan mencegah terjadinya praktek bullying di lingkungan Panti Asuhan Darun Najah. Juga Yayasan Senyum Kita berharap, bahwa kampanye ini bukan akhir dari upaya pencegahan bullying tapi juga bisa dilanjutkan dengan kegiatan lainnya.
Leave a Reply