Senyum Kita Mengadakan Webinar Pola Asuh Berbasis Potensi Anak Bagi Orang Tua

Author : LKS YSK-PPS UIN SUKA I Editor : Rizal Arif Maulana

Pada hari Minggu, 26 Desember 2021, Senyum Kita mengadakan webinar dengan tema “Senyum Bersama Keluarga: Pola Asuh Berbasis Potensi Anak Bagi Orangtua”. Webinar tersebut terselenggara atas kerja sama mahasiswa Praktik Pekerja Sosial (PPS) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Senyum Kita. Webinar ini merupakan salah satu kegiatan intervensi makro yang dilakukan oleh mahasiswa PPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Webinar dilaksanakan dengan sistem hybrid, yaitu kombinasi antara online dan offline.

Tema yang diangkat pada acara webinar kali ini merupakan tanggapan atas hasil asesmen yang telah dilakukan oleh mahasiswa PPS. Mereka menganggap beberapa keluarga adik senyum memiliki kendala pola asuh terhadap anak-anak. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap proses pertumbuhan dan juga pola sosialiasasi mereka di masyarakat. Kendala dalam pola asuh ini juga dapat disebabkan oleh latar belakang orang tua adik senyum yang beragam. Beragamnya latar belakang orang tua adik senyum dapat dilihat dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, status perkawinan, serta jumlah tanggungan yang dimiliki.

Selain kendala pola asuh orang tua, mahasiswa PPS juga menemukan beberapa potensi yang dimiliki oleh adik senyum. Potensi yang dimiliki adik senyum ini ada yang sudah terfasilitasi oleh orang tuanya, tetapi tidak sedikit juga yang belum. Fasilitas yang diberikan orang tua dalam mendukung pengembangan potensi yang dimiliki adik senyum salah satunya dengan mendaftarkan anaknya ke sekolah yang memiliki konsentrasi keilmuan sesuai dengan potensi anak.

Acara webinar tersebut dipandu oleh moderator Dany Setyawan. Setelah acara pembukaan, rangkaian acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan. Dalam kesempatan tersebut, sambutan disampaikan oleh Bapak Watsiq Yasar, S.Sos selaku Ketua LKS Senyum Kita sekaligus mewakili Presiden Direktur Yayasan Senyum Kita yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Bapak Watsiq mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan mendukung kelancaran acara. Selain itu, beliau juga berharap acara ini dapat memberikan pengetahuan baru khususnya tentang pola pengasuhan terhadap anak.

Pada sesi penyampaian materi, sesi pertama diisi oleh perwakilan mahasiswa PPS yaitu saudara Nurwanto Iskandar dan Imeliana Diniken Tari. Dalam menyampaikan materi, mereka memulai dengan menjelaskan tentang pengertian pola asuh menurut para ahli. Setelah menjelaskan pengertian pola asuh, kemudian dijelaskan mengenai jenis-jenis pola asuh yang diantaranya adalah pola asuh otoritatif, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif. Selain itu mereka juga memaparkan tentang pentingnya pola asuh dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh. Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor budaya, pendidikan, dan kondisi ekonomi.

Setelah selesai sesi pertama kemudian dilanjutkan sesi kedua. Pada sesi kedua ini materi disampaikan oleh Bapak Lathiful Khuluq, M.A., BSW., Ph.D selaku dosen prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan materi tentang pengasuhan berbasis potensi anak: perspektif pekerjaan sosial. Orang tua dalam memberikan pengasuhan berbasis potensi dapat dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku anak. Pemberian dukungan dan pendampingan terhadap anak juga penting untuk dilakukan. Pola asuh yang otoritatif akan memberikan kebebasan anak dalam mengeksplorasi minat dan bakatnya. Akan tetapi, pola asuh ini juga memaksa anak untuk bisa disiplin dan bertanggung jawab terhadap segala hal yang mereka lakukan dengan memberikan pengawasan yang ketat.

Setelah sesi penyampaian materi selesai kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing session. Pada sesi ini telah hadir dua wali adik senyum yang membagikan pengalamannya tentang pola asuh dari sudut pandang orang tua. Dua wali adik senyum tersebut adalah Ibu Tutik Handayani yang merupakan wali adik senyum Satrio Pandu Gunawan dan Ibu Suprihatin yang merupakan wali adik senyum Raihan Gema Raya Nur Ikhsan. Ibu Tutik bercerita tentang bagaimana beliau mendidik ketiga anaknya. Ketiga anak Ibu Tutik memiliki potensi yang berbeda-beda. Potensi yang dimiliki adik Satrio Pandu adalah bermain sepak bola dan senang mengikuti kegiatan sosial. Ibu Tutik berpendapat bahwa dalam mengasuh anak tidak bisa menggunakan cara yang sama, harus menyesuaikan dengan sifat dan kondisi sang anak. Kemudian sharing session dilanjutkan oleh Ibu Suprihatin. Beliau bercerita tentang bagaimana merawat anaknya yang merupakan penyandang difabel. Meskipun memiliki kondisi difabel anaknya memiliki potensi yang luar biasa khususnya dalam menghafal Alqur’an.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini terdapat beberapa pertanyaan yang muncul dari partisipan. Pertanyaan yang muncul antara lain: Bagaimana solusi mengahadapi anak yang kecanudan gadget, bagaimana memebedakan potensi dan keinginan, bagaimana mengatasi anak yang sering membandingkan keadaanya dengan teman-temanya. Beberapa pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh para pemateri. Setelah acara tanya jawab selesai, webinar ditutup dengan membaca hamdalah, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi dokumentasi. Webinar selesai sekitar pukul 12.00 WIB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *