Syahadat dan Sholat di Setiap Langkahku

Syahadat dan Sholat di Setiap Langkahku

Terinspirasi dari

Arief Budiman, CEO Petak Umpet pada SCR Edisi 5

posting 1 

Seorang laki-laki datang ke sebuah terminal pada pagi hari untuk bepergian ke luar kota. Beberapa calo menawarkan tiket bus dengan tujuan ke beberapa daerah,

 “Purworejo mas, sekarang lagi panen duren, ujar salah satu calo bus

“Semarang aja mas, bisa lihat tugu muda biar lebih awet muda, ujar calo bus lainnya

“Surabaya mas, lihat jembatan Suramadu bagus lho,,

Laki-laki tersebut termenung dan binggung mana bus yang akan Dia tumpangi. Waktu terus berputar tetapi laki-laki tersebut belum menentukan kemana tempat yang akan dituju. Hingga adzan dzuhur laki-laki tersebut masih berada dikerumunan calo yang menawarkan tiket bus.

            Apa yang akan terjadi pada laki-laki tersebut? Membuang waktu? Melelahkan dan tidak membuahkan pilihan yang tepat? Jawabanya “Iya”. Apabila sebelum datang ke terminal laki-laki tersebut sudah memiliki tujuan mau pergi ke Semarang dengan bus AC dan berangkat setengah jam lagi tentu tidak akan terjadi hal tersebut. Adanya sebuah tujuan sebelumnya akan memudahkan seseorang mengambil keputusan. Sehingga saat adzan dzuhur berkumandang laki-laki tersebut sudah sampai di Semarang bukan lagi merenung dalam kebinggungan di terminal.

Posting 2

Aku Punya Tujuan

Sewaktu masih kecil, membuat cita-cita dan mimpi sudah diajarkan semenjak bangku sekolah dasar. Bahkan beberapa lagu anak-anak juga menyisipi lirik lagu mengenai cita-cita.

“Susan-susan besok gede mau jadi apa? Aku mau pinter biar jadi dokter “(Cita-citaku, Susan &Ria Enes)  begitu penggalan lirik salah satu lagu anak-anak.

Setiap orang memiliki cita-cita yang berbeda satu dengan lainnya. Cerita dari Arief Budiman saat ditemui dalam rangkaian acara SCR (Senyum ceria Ramadhan) bertempat di Panti asuhan Al Quddus sebagai pemateri, beliau bercerita mengenai pengalamannya saat kecil. Beliau memilih menjadi karateka sedangkan teman-teman lainnya memilih menjadi Bupati, guru dan lain-lainnya. Gurauan beliau memecah tawa ruangan ketika beliau bercerita saat  menjadi karateka dan berjalan sesuka hati, bebas melakukan apa saja bahkan menjaili teman-temanya. Sewaktu SMA kelas 3 beliau mengikuti teman-temannya kuliah di Jogja tepatnya memilih Jurusan Pertanian UGM (Universitas Gajah Mada). Bermodalkan pensil setinggi kelingking, beliau mampu menembus ujian masuk UGM dan menjadi mahasiswa pertanian UGM. Seiring berjalannya waktu, beliau memutuskan keluar dari UGM dan kuliah di ISI (Instititut Seni Indonesia). Apa yang menyebabkan beliau keluar dari UGM? Tidak ada tujuan. Ya, beliau tidak memiliki tujuan pasti mengapa memilih pertanian UGM, hanya sebatas ikut-ikut teman saja dan selama kuliahnya beliau menemukan hal-hal yang ekstrem (Baca: membedah tikus, bertemu dengan hal-hal yang berkaitan darah). Pilihan kuliah di ISI itulah yang membuat langkahnya sekarang semakin cemerlang dan merintis usaha di bidang advertising “Petak Umpet”

Tentukanlah tujuan dan cita-citamu! Layaknya kapal yang akan berlayar mengarungi samudera, kapal itu harus memiliki tujuan dimana kapal itu akan berlabuh. Begitu juga dengan hidup ini, tidak bisa hanya mengalir seperti air tetapi harus ada tujuan dan cita-cita apa yang akan dicapai. “Apa sebenarnya yang kamu cita-citakan? Menjadi mahasiswa aja? Menjadi ilmuwan atau apa sajalah yang sesuai dengan keinginanmu. Jangan hanya jadi angan-angan saja, pikirkan dan wujudkanlah!. Badai, angin kencang dan kerikil-kerikil kecil akan datang silih berganti menjadi rintangan dalam langkahmu mencapai tujuan. Lalu bagaimana harusnya masalah tersebut dihadapi dan diselesaikan?

Posting 3

Teknik dan Teknologi

            Apa itu teknik? Teknik adalah cara, cara bagaimana menggapai tujuan dan cita-cita. Lalu apa teknik yang kita gunakan untuk menghilangkan dan melalui badai, angin kencang dan kerikil-kerikil yang akan datang kapan saja? Syahadat dan Sholat jawabannya.

       syahadat

“Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah”

Syahadat di dalam islam merupakan rukun islam, syahadat itulah yang akan menjadi pondasi hidup. Bangunan rumah akan kokoh apabila pondasinya kuat. Begitu juga seseorang akan bertambah kuat apabila memiliki pondasi dan pegangan yang kuat, yang salah satunya adalah dengan syahadat. Pondasi tersebut memiliki peran yang vital dalam kehidupan. Apabila pondasi yang dibangun benar maka proses kehidupan menjadi benar.

“Apabila jadwal hidupmu ingin teratur maka aturlah jadwal bertemu  Allah dengan tepat waktu” – Arief Budiman-

Teknik kedua dengan melakukan sholat tepat waktu. Sore hari itu 10 Juli 2014 Arief Budiman menceritakan pengalamannya mengenai sholat pada audiens yang mayoritas adalah santri perempuan Panti asuhan Al-Quddus. Beliau bercerita mengenai jadwalnya yang berantakan.

“Pada hari itu saya harus bertemu 3 orang dalam waktu yang berbeda dan tempatnya di luar kota. Saya harus menghabiskan banyak waktu dan uang hanya untuk bertemu 3 orang tersebut. Kemudian saya menemui ustad saya bagaimana caranya supaya saya bisa bertemu dengan 3 orang dalam waktu yang sama. Pak ustad menjawab, “Bereskanlah jadwal sholatmu maka jadwalmu akan beres”. Cukup dengan 2 hari saya melakukan sholat dengan tepat waktu. Lalu apa yang terjadi? Yaaa,, benar apa yang dikatakan pak ustad jadwal pertemuan tersebut mendadak berubah. Saya hanya bertemu denga 3 orang tersebut dalam satu hari. Subhanallah…”

Syahadat dan Sholat sampai sekarang selalu menemani langkah Arief Budiman yang membuat kehidupannya menjadi lebih baik. Waktu yang terbatas dalam kegiatan SCR Edisi 5, membuat Arief Budiman menyudahi sharing pengalamannnya. Begitu banyak pengalaman dan ilmu yang didapatkan oleh santri Panti asuhan Al-Quddus dan teman-teman Senyum Community. Acara sore itu ditutup dengan buka bersama dan sholat maghrib berjamaah. Alhamdulilah, hari itu menjadi hari yang begitu menginspirasi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *