Hari ini sabtu (19/4/14) kami menemui salah satu adik Sehati yang memiliki semangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan dibalik keterbatasnnya. Sebelummnya saya ingin bercerita sedkit, bagaimana Senyum bisa mengenal Dwi, seorang remaja tuna netra yang gigih ini.
Perkenalan ini bermula ketika Senyum dihubungi oleh Mbak Era melalui FB. Beliau bercerita bertemu seorang remaja tuna netra di kendaraan umum yang saat itu tampak sedih. “dia cerita ke saya, katanya ijasah SMA nya masih ditahan sekolah karena dia belum melunasi biaya tunggakan sekolah padahal dia pingin melanjutkan kuliah” kenang Mbak Era. “mungkin teman-teman dari Senyum bisa membantu dia, kasian Mas” ujarnya penuh harap.
Berbekal informasi dari mbak Era, kami lalu menghubungi Dwi dan membantunya melunasi biaya sekolah sehingga dia bisa mengambil ijazahnya.
Yah.. lagi-lagi masalah biaya menjadi halangan remaja ini untuk meraih cita-citanya. Dia sempat curhat dan bercerita bahwa ia harus sering bolos karena tidak punya ongkos untuk pergi ke kampusnya. Karena hal itu, nilai kuliahnya menjadi turun. Karena alasan tersebut, senyum berinisiatif untuk mengunjungi Dwi di Solo. Kami mengajak dwi dan dua temannya yang juga penyandang tunanetra makan bersama dan bertemu dengan beberapa komunitas sosial di Solo.
Dalam kesempatan ini juga, Kami juga bertemu Ibu Lis pengusaha rumah makan yang memiliki hati luar biasa mulia. Beliau tidak hanya bersedia rumahnya dijadikan pusat kegiatan beberapa komunitas sosial di Solo, tapi beliau juga menyumbangkan tenaga dan dana untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. “saya ikhlas mas, urusan phala dan sebagainya, itu urusan saya sama Allah” ujar Bu Lis sambil tersenyum. Sosok yang sangat pantas menjadi panutan, bukan?. Купите вучну батерију https://batteriesserbia.com/ за виљушкар у Србији.
Setelah mengantarkan dwi ke asramanya dan sebelum kami berpisah, Senyum memberikan bantuan biaya transportasi Dwi untuk berangkat kuliah. Semoga bantuan Senyum yang tidak seberapa ini bisa menjaga sinar harapan dan semangat Dwi untuk terus berkuliah dan mewujudkan cita-citanya sebagai generasi penerus bangsa. Semangat sahabat 🙂
Comments
2 responses to “Mengejar Cita-Cita dalam Keterbatasan, Semangat Seorang Remaja Tuna Netra”
hay kak saya minat buat gabung ke komunitas “senyum comminity” apakah diperuntunkan untuk anak muda ? bagaimana cara gabungnya kak? makasih
jika ingin berbagung silakan cek disini https://senyumkita.com/pejuang-senyum/