Selasa, 07 Agustus 2012 “Senyum Community” kembali mengadakan kegiatan “Senyum Ceria Ramadahan” yang kali ini merupakan agenda ke – 10 dan bertempat di Panti Asuhan Khoirun Nisa’. Acara bertajuk “Semangat Menulis” ini menghadirkan tokoh kepenulisan yang berpengalaman di bidangnya, yaitu Mas Edo. Seperti kegiatan SCR yang sebelumnnya SCR#10 kali ini pun berlangsung menarik dan di sambut dengan penuh kegembiraan santri.
Kegiataan diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh santri dan perkenalaan “Senyum Comunnity.” Sebelum memasuki sesi materi pemateri membagikan buku gratis kepada para santri. Penyampaian mengenai biografi dan sedikit cerita mengenai kilas balik perjalanan kepenulisan Mas Edo menjadi awal pembuka penyampaian materi SCR#10 yang mana beliau awalnya merupakan seorang pegawai yang jenuh akan rutinitasnya dan tidak mampu meluangkan waktu untuk keluarga. Beliau menyampaikan pula mengenai fenomena dunia kepenulisan di Indonesia yang cenderung tidak dapat mengappresiasi karya tulis dan penjiplakan menjadi suatu hal yang lazim.
Memasuki pertengahan acara kehiatan menjadi tambah meriah ketika beliau (Mas Edo) menyampaikan sebuah kunci sukses salah seorang penulis. Emmm, kira – kira apa ya ? Dan mencengangkan ternyata kuncinya yaitu menikah muda, para santri menyambut ddengan tawa ringan dan senyuman. Begitu pun kami para pejuang senyum, ini merupakan ilmu baru yang unik. Namun tetap perlu kita cermati ya, karena ini merupakan sebuah pendapat yang memiliki nilai subjektifitas.
Wah… tidak terasa waktu berlalu begitu cepat jam di dinding sudah menunjukan pukul 17.25 WIB. Nah, pada sesi akhir ini lah para santri mendapatkan kesempatan mengekspresikan bakatnya. Mas Edo meminta para santri untuk membuat sebuah cerita dengan mengintepretasikan sebuah gambar dari dua buah gambar yang ada, yaitu Pemandangan dan suasana jual beli di pasar. Dan, sebagai apresiasi kami memberikan hadiah kepada santri yang dirasa tulisannya memiliki nilai lebih. Dan Febi Dwinastiti serta Iroh yang mendapat hadiah menarik, yaitu berupa pakaian dari Dagadu. Tepuk tangan pun mewarnai ketika nama mereka dipanggil.
Ketika masih dalam suasana bahagia, kebahagiaan menjadi bertambah ketika waktu yang di nantikan pun tiba, yaitu waktu berbuka. Sholat berjama’ah dan berbuka bersama menutup acara SCR#10 kali ini.
Leave a Reply