SEHATI: Menerangi Anak-Anak Tunanetra melalui Bantuan Pendidikan

Disabilitas, apa yang terlintas dalam pikiran anda bila mendengar kata tersebut? Atau mungkin pernah melihat tulisan “difable” di berbagai fasilitas umum? Nah, Itu merupakan tanda bagi penyandang cacat, seperti tuna daksa, tuna rungu dll. Beberapa hari yang lalu Senyum Community berkesempatan berkunjung ke Sekolah Luar Biasa A YAAT Klaten, sekolah khusus bagi anak-anak penyandang tuna netra.

Hasil perbincangan kami dengan Pak Siswadi, wakil Kepala sekolah, rata-rata murid yang ada di SLB ini berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah. “bahkan ada murid kami yang sering bolos, karena tidak punya biaya angkutan, Mas” tutur Beliau. “Ada juga yang dari kalangan keluarga tidak mampu  dia dan semua saudaranya tuna netra” tambah beliau dalam percakapan singkat itu.

Ditemani Mas Agus (Motivator-Guru SLB-A YAAT Klaten), kami mengunjungi setiap kelas dan melihat suasana belajarnya. Beberapa guru disini juga merupakan penyandang tuna netra. Dalam kesempatan ini, Kami bertemu dengan Suryanto siswa SMP disini. Dia berasal dari keluarga kurang mampu dan memiliki dua saudara yang juga penyandang tuna netra. Tapi dibalik keterbatasannya tersebut, dia memiliki cita-cita yang mulia. “ aku mau jadi guru, mau menularkan semua ilmu yang aku miliki untuk memajukan generasi muda” sahutnya dengan penuh semangat. “aku juga mau menjadi ketua PSSI supaya sepak bola Indonesia yang sedang merosot bisa terangkat kembali atau menjadi usthad”. subhanallah sekali bukan.

Sayangnya dalam kesempatan ini kami tidak bisa bertemu hHendrik, siswa kelas III yang saat itu tidak masuk sekolah karena tidak ada ongkos. “biasanya dia diantar Ibunya mas, tapi kemarin dia bilang sama saya kalau dia tidak bisa sekolah hari ini karena tidak ada uang” terang wakil kepala sekolah.
Mendengar keterangan wakil kepala sekolah tersebut, Senyum Community berinisiatif memberikan bantuan dana transportasi untuk hendrik yang kami salurkan melalui Mas Agus. Selain itu, Senyum juga berencana memberikan bantuan beasiswa Sehati bagi Suryanto. Program beasiswa Sehati bertujuan memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak panti asuhan ataupun anak-anak difable yang membutuhkan dan berniat untuk terus sekolah.

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya. Tidak peduli latar belakang ataupun keadaan fisik mereka yang menurut banyak orang merupakan suatu kekurangan yang menyebabkan mereka berbeda.

Mereka tidak perlu kita kasihani, mereka hanya perlu kesempatan untuk membuktikan diri. Bapak Irwanto yang mengalami kelumpuhan, merupakan Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, Bapak Sabar Gorky seorang tuna daksa yang mendaki hingga Puncak Elbrus di Rusia selain itu ada Habibie Afsyah seorang intrepreneur yang merupakan penyandang tuna daksa. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan memberikan kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi semua orang termasuk teman-teman kita yang memiliki keterbatasan.