Siapa Bilang Disabilitas Itu Terbatas?

“Cah picak kok arep dadi penyanyi? itulah kata orang ketika saya masih kecil, dan inilah buktinya. saya juga pernah berkesempatan tampil dalam sebuah konser musik bergengsi di Tokyo, Nagoya, dan Osaka Jepang yang dihadiri ratusan penonton.” Agus Putranto.
Sumber

“Banyak orang yang INGIN sukses, tapi kebanyakan dari mereka hanya berhenti di kata ‘INGIN’ saja. Padahal sebenarnya orang sukses adalah orang yang INGIN untuk BERBUAT (action).” Tung Desem Waringin.

Itulah beberapa kutipan ‘segar’ untuk merenungkan kembali tentang segala potensi yang telah dianugerahkan kepada kita. Potensi-potensi yang jika dimaksimalkan akan melejitkan melebihi batas yang telah kita impikan.

Kali ini SLB A YAAT Klaten menjadi tempat dilaksanakan dari serangkaian acara Senyum Ceria Ramadhan (SCR) pada 15 Juli 2014. Hadir pada saat itu Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) beserta para pendamping serta pengajarnya. Acara dibuka dengan penampilan band Pijar yang telah meraih rekor MURI dengan kategori band tuna netra termuda. Potensi bermusik yang mereka tampilkan menarik simpati dan perhatian hadirin, khususnya yang dianugerahi dua mata yang dapat melihat dengan sempurna.

Band Pijar Saat Perform

 

“Sampaikanlah walau satu ayat.” Itulah hadits yang membawa Ardian memantapkan dirinya untuk menjadi pembicara atau sebut saja layaknya inspirator di SCR kali ini. Dia mengungkapkan apresiasinya terhadap penampilan band Pijar dan mengajak hadirin untuk senantiasa bersyukur pada Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkan, tak terkecuali para penyandang disabilitas seperti dirinya tak boleh larut dalam keterbatasan, tetapi harus bangkit untuk memaksimalkan potensi yang dianugerahkan.

Ardian Menginspirasi Hadirin

 

“Setiap manusia diberi cobaan, seperti halnya saya yang diuji sebagai tuna netra.” Ungkap pria yang saat ini sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ardian mengungkapkan bahwa seringkali dia merasa patah semangat, tetapi ada sebuah hadits qudsi yang menguatkannya kembali yang artinya : “Barang siapa yang diuji dengan dua hal yang dicintainya (yaitu kedua matanya) dan ia bersabar, maka Allah akan menggantinya dengan surga.”

Makna sabar yang diungkapkan oleh pria yang pernah duduk di bangku SLB A YKAB Surakarta ini, yaitu sabar adalah menerima segala ketentuan-Nya dengan lapang dada dan sabar itu dengan mengubah keterbatasan menjadi kelebihan.

Ardian menjadi seorang tuna netra sejak usia empat tahun. Saat itu salah satu dari matanya harus ia relakan sebab kecelakaan yang menimpanya. Ujian yang harus ia hadapi tak berhenti sampai di situ. Ketika ia berusia dua belas tahun, Allah kembali mengambil mata kirinya sebab penyakit glaucoma yang dideritanya. Maka pada saat itu ia menjadi tuna netra total. Seperti itulah yang diceritakan oleh Ardian.

SLB A YKAB menjadi tempat yang banyak memberi pengaruh positif dan perubahan terhadap diri Ardian. Ia mengaku banyak mendapat motivasi dari sekolahnya tersebut sehingga dengan perlahan ia dapat menerima keadaannya sebagai tuna netra. Motivasi itu pulalah yang mengantarkannya menjadi siswa yang berprestasi. Selain menjadi anggota band dan telah ikut beberapa perlombaan, ia juga menceritakan bahwa pernah menjuarai lomba menyanyi dan MTQ.

Di akhir kalimatnya, Ardian menitipkan pesan kepada yang dianugerahi dua mata yang dapat melihat sempurna. “Dan yang sempurna pun jangan terlalu optimis, karena setiap orang diberikan keterbatasan, ada yang tampak dan tak tampak. Bagi yang tuna netra, Allah tampakkan keterbatasan itu pada kedua mata, dan keterbatasan juga berlaku bagi yang sempurna tetapi Allah masih menutupinya.” Seperti itulah yang diungkapkannya sebagai alarm bagi kita yang merasa sempurna jiwa raga untuk mensyukuri segala anugerah, memaksimalkan potensi dalam diri kita dan jangan sesekali meremehkan para penyandang disabilitas, sebab siapapun itu pasti telah dianugerahkan potensi di dalam dirinya.

 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum. sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri” (QS 13 : 11)

Tuna netra bukanlah suatu keterbatasan untuk terus terkurung dalam gelapnya dunia, tetapi tuna netra itu ujian yang tak menghalangi untuk meraih cerahnya masa depan yang mewarnai dunia.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *